Sengon,
Bendungan - Di Desa Sengon yang secara keseluruhan
masyarakatnya beragama islam merupakan sebuah potensi tersendiri jika dilihat
dari presepsi teologi sosial (tauhid sosial). Dikatakan demikian karena
masyarakat desa sengon menjadikan islam sebagai agama yang dapat mempererat
persaudaraannya dan juga dapat mencukupi kebutuhan spiritualitas. Hal ini
tercermin melalui dengan adanya rangakaian agenda yang dilaksanakan secara
bersama di hari yang sama pula.
Hari Rabu Legi lebih
tepatnya pada satu Muharram, seluruh mahasiswa KKN UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung mengikuti serangkaian acara yang dimulai dari setelah subuh yakni Khotmil
Qur’an, kemudian pada malamnya dilanjutkan dengan Istighotsah
Kubro setelah sholat Isya’. Dimana rangkaian acara tersebut berlangsung di
masjid Nurul Yaqin yang bertempat di Dusun
Puthuk Desa Sengon. Adapun beberapa tujuan dari dilakukannya agenda ini, dimana
dalam Khotmil Qur’an sendiri selain sebagai manifestasi dari ketakwaan
dan juga tawakal masyarakat kepada Allah Swt, agenda ini diharapkan menjadi
sebuah wadah bagi masyarakat untuk menanamkan kesadaran jika urgensi dalam
menghatamkan Al Qur’an dapat memberikan ketentraman spritualitas mereka.
Kemudian dilanjutkan
pada malamnya adalah agenda Istighotsah Kubro dimana dalam istighotsah ini sering dilakukan
oleh masyarakat Desa Sengon ketika bulan Muharram tiba. Acara ini dilakukan
pada malam hari setelah selesai sholat isya’, secara ringkas rangkaian acara
ini dimulai dengan Tawasul atau memberikan hadiah surah al fatihah
kepada segenap leluhur dan juga para pemuka agaama yang sudah wafat terdahulu,
kemudian dilanjutkan dengan pembacaan serangkaian surat-surat pendek seperti Al
Ikhlas, Al Falaq dan An Naas.
Baru kemudian
setelah itu dilanjutkan dengan bacaan-bacaan istighotsah, dan diakhiri dengan
pembacaan do’a, namun sebelum dimulainya rangkaian acara istighotsah ini sang
imam memberikan beberapa nasehat-nasehat dan juga ceramah yang mana, didalamnya
mengutip dari beberapa kitab ushuluddin yang menerangkan akan beberapa
keutamaan-keutamaan dari bulan Muharram, disamping itu, sang imam juga menceritakan beberapa Sirrah Nabawiyah yang
mempunyai keterkaitan dengan datangnya bulan muharram.
Dari kedua
acara tersebut dapat diambil sebuah kesimpulan bahwasannya masyarakat di Desa
Sengon disamping mereka yang masih memegang teguh beberapa tradisi yang turun
temurun dari leluhur ternyata mereka juga masih bisa menjadikan agama islam
sebagai pedoman mereka untuk berkehidupan dalam setiap harinya terutama untuk
dapat memenuhi kebutuhan spirtualitas dan juga rasa solidaritasnya sebagiamana
yang telah tercermin dari terlaksanakannya kedua acara tersebut. (KKN Sengon
2)
Komentar
Posting Komentar