Pelatihan Pengolahan Hasil Bumi (Pisang & Singkong) Di Desa Sengon, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek
SENGON, BENDUNGAN - Desa Sengon merupakan salah satu desa yang terletak di wilayah Bendungan Kabupaten Trenggalek. Sebagian besar mata pencaharian penduduk di Desa Sengon adalah sebagai petani. Komoditas hasil pertanian yang banyak dihasilkan adalah pisang dan singkong. Melihat bahwasannya hasil bumi yang berupa pisang dan singkong di Desa Sengon masih dijual mentah dan belum adanya inovasi dalam pengolahannya.
Dalam upaya peningkatan nilai jual hasil bumi di desa Sengon, mahasiswa KKN UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung kelompok 2 Divisi Berdesa Bidang Pemberdayaan, dengan dukungan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) melaksanakan program kerja yang berbasis pada pola pemberdayaan masyarakat dengan membuat produk olahan berbahan baku utama dari pisang dan singkong yang berdaya jual tinggi serta bernilai ekonomis. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu (14/08/2022). Kondisi ini terjadi dikarenakan masyarakat petani daerah ini belum mengenal inovasi pengolahan tersebut, karena pada dasarnya pisang dan singkong dapat dikembangkan menjadi produk yang bernutrisi dan bernilai jual tinggi dibandingkan dengan bentuk segarnya.
Kegiatan tersebut diikuti oleh ibu-ibu PKK, BPD, serta perwakilan dari masing-masing RT di desa Sengon. Kegiatan pelatihan ini menghasilkan beberapa jenis olahan seperti halnya gedhang lumer, dessert singkong, dan kolong (singkong bolong). Adanya pelatihan ini mendapat respon positif dan antusiasme tinggi dari masyarakat, terlebih dari ibu-ibu Dasawisma desa Sengon.
Dari ketiga hasil olahan yang telah dibuat, kami menjadikan dessert singkong sebagai hasil produk unggulan yang dimana mendapat respon paling positif dari ibu-ibu yang berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan pengolahan. Hal tersebut dikarenakan olahan dessert singkong menjadi inovasi baru dikalangan masyarakat desa Sengon terkhusus ibu-ibu dalam mengolah singkong. Dimana biasanya singkong hasil panen hanya dijual mentah ataupun diolah menjadi makanan tradisional seperti halnya nasi tiwul. Dalam pengolahannya dissert singkong sendiri sangat mudah dan hasil akhirnya memiliki cita rasa yang manis, asin, dan gurih yang sesuai dengan selera masyarakat. Selain itu dalam pelatihan tersebut, dissert singkong dikemas dalam suatu wadah yang mana dapat langsung dijual serta menarik minat konsumen untuk membelinya.
Proses pengolahan pisang dan singkong
“Semua ibu-ibu Dasawisma senang akan kegiatan tersebut, kami jadi tahu ternyata banyak olahan yang dapat dibuat dari pisang dan singkong yang dapat dijadikan ide jualan sehingga bisa membantu dan menambah perekonomian masyarakat,” ujar Ibu Sulistyorini selaku Ibu Kepala Desa Sengon.
Pada dasarnya masih banyak sekai jenis hasil olahan yang berbahan dasar singkong maupun pisang, dan masih banyak inovasi yang nantinya dapat dicoba oleh masyarakat desa Sengon. Seperti halnya yang diungkapkan oleh ibu kepala desa.
“Bagaimana jika pisang dan ketela pohon bisa berubah menjadi ice cream, pasti akan lebih inovatif lagi," ujar Ibu Sulistyorini selaku Ibu Kepala Desa Sengon.
Hasil pengolahan pisang dan singkong
Tujuan yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya peningkatan nilai tambah pengolahan pasca panen pisang dan singkong. Disamping itu adanya penumbuhan embrio usaha pengolahan di pedesaan, adanya perluasan pemasaran produk olahan, adanya pemberdayaan tenaga kerja dan wanita di daerah sentra-sentra produksi pisang dan singkong di Desa Sengon ini. (KKN Sengon 2)
Komentar
Posting Komentar